Buku

BRIDA

BRIDA

Novel berjudul Brida ini memuat hal – hal yang sangat bisa direnungkan di dalam hidup ini. Walau di akhir novel, ada beberapa cerita yang tidak bisa diterima di otak karena berbeda dengan keyakinan dan pemikiran Saya. Tapi, tak usah terlalu di risaukan hal itu. Pada tulisan ini, Saya akan mengutip beberapa tulisan Pak Paulo, sekaligus saya akan memberikan komentar dangkal saya. Mari menyimak ramai – ramai!

Berikut ini beberapa cuplikan uraian kalimat dari Novel berjudul BRIDA karangan Paulo Coelho, yang mungkin beberapa orang pernah mengalami hal ini.    

Cuplikan Pertama yaitu tentang Pasangan Jiwa :

“ Kita juga mungkin membiarkan Pasangan Jiwa kita berlalu, tanpa menerima mereka, atau bahkan menyadari keberadaannya. Maka kita akan membutuhkan inkarnasi berikutnya untuk menemukan Pasangan JIwa itu. Dan akibat keegoisan kita, kita akan dikutuk dengan siksaan terburuk yang pernah ditemukan manusia untuk diri mereka sendiri : kesepian. “

Komentar dangkal saya :

Saya pikir, cuplikan pertama ini khusus bagi orang – orang yang dulu pernah di dekati oleh kandidat Pasangan Jiwa kita. Tuhan telah mengirimkan beberapa calon Pasangan Jiwa untuk kita, akan tetapi karena tuntutan pemikiran kita sendiri maka kita sengaja / tidak sengaja mengabaikan  mereka. Hingga pada suatu waktu, orang – orang ini, seiring dengan berkembangnya jiwa dan pola pikir mereka, mereka menyadari jika pemikirannya dulu telah menyebabkan Calon Pasangan Jiwanya pergi.

Tapi bagaimana, ya? Bukankah di dunia ini ada yang dinamakan Takdir. Bagi orang – orang yang tidak percaya takdir, maka Pasangan Jiwa kita itu tergantung dari kita sendiri. Kita bisa mendapatkan Pasangan Jiwa sesuai kemauan kita sendiri. Akan tetapi, orang yang percaya takdir, sering berkata jika kita bisa mendapatkan Pasangan Jiwa itu merupakan takdir dari Tuhan. Oleh karena itu, menurut hemat saya, maka cara kita agar bisa mendapatkan Pasangan Jiwa tentu saja kita harus merenung dan berusaha untuk menemukan Pasangan Jiwa. Apakah kita akan menemukan dan menyadari Pasangan Jiwa atau tidak itu memang kehendak Tuhan. Bukankah, semua yang terjadi di dunia ini atas kehendak Tuhan?

Dan, bagi orang – orang yang dulu pernah menyia- nyiakan kesempatan. Tetap berdoa dan berusaha, semoga Tuhan membukakan kesempatan baru untuk kita semua.

Cuplikan kedua yaitu tentang Jalan Hidup :

“ Terkadang kita memulai perjalanan hanya karena kita tidak percaya pada jalan itu. Cukup mudah. Yang harus kita lakukan kemudian hanyalah membuktikan itu bukan jalan yang tepat untuk kita. Tapi, ketika berbagai peristiwa terjadi, dan jalan itu mulai membuka dirinya pada kita, kita takut untuk melanjutkan.”

“…mengapa begitu banyak orang memilih menghabiskan seluruh hidup mereka menghancurkan jalan – jalan yang bahkan tidak ingin mereka tempuh, ketimbang menyusuri satu jalan yang benar – benar akan membawa mereka ke suatu tempat.”

Komentar dangkal saya :

Nah, kalau menurut saya, cuplikan di atas dialami oleh sebagian orang yang bingung dan tidak mengetahui kemauan, keinginan, cita – cita, impian – impiannya sendiri dan tujuan hidupnya. Sebagian orang ini kehilangan dirinya sendiri.  Mereka ini belum menemukan siapa dirinya sendiri,  untuk apa dia hidup di dunia ini dan apa yang harus dilakukan di dunia ini sebelum mereka memasuki hidup yang lebih nyata dan abadi.

 

Cuplikan ketiga yaitu tentang Pasangan Jiwa (lagi)  :

“…keseluruhan hidup seseorang manusia di muka bumi dapat disimpulkan dalam upaya menemukan Pasangan Jiwa. Ia bisa saja berpura – pura mengejar kebijaksanaan, uang, atau kekuasaan, tapi tak satu pun dari hal – hal itu berarti. Apapun yang ia capai tidak akan lengkap jika ia gagal menemukan Pasangan Jiwa – nya.”

Komentar dangkal saya :

No Comment! Hahahaha.

 

Cuplikan keempat yaitu tentang kesalahan :

“Tidak ada hal yang betul – betul salah. Bahkan jam rusak pun benar dua kali dalam sehari.”

Komentar dangkal saya :

Wah, benar juga, ya! Berarti Tuhan benar, bahwa tidak ada yang sia – sia di dunia ini.

Sekian komentar dangkal dari saya. Apakah Anda bingung dengan komentar saya? harap dimaklumi, saya hanyalah orang bingung yang bertugas menyebarkan kebingungan – kebingungan.

Terimakasih sudah bersedia membuka dan membaca.

Tinggalkan komentar