Kumpulan Coret-Coret Tulisan · Pengetahuan Umum

Terapi: Suntik Endrolin

Kali ini aku mau cerita pengalaman suntik Endrolin. Kenapa aku bisa mendapatkan jenis suntik ini? Kalian bisa cek tulisan sebelum ini di blog ini juga, oke?

Operasi Kista Coklat https://wp.me/p2bJHj-p2 dan Efek Operasi Kista Coklat https://wp.me/p2bJHj-pf

Jadi, setelah operasi kista pada bulan oktober lalu; bulan november ini aku dapat suntikan Endrolin yang pertama. Kata dokter, suntik ini digunakan untuk terapi hormon setelah operasi kista coklat. Terapi suntik ini merupakan salah satu usaha untuk menekan pertumbuhan kista coklat; dan efeknya yaitu selama terapi ini tidak akan datang bulan atau tidak haid.

Nah, untuk mendapatkan suntik ini aku pakai BPJS. Berhubung suntik hanya terdapat di rumah sakit besar; tentu saja aku buat surat rujukan. Yang pertama aku datang ke puskesmas, di sana dibuatkan surat rujukan ke rumah sakit ibu dan anak. Berhubung di rumah sakit ibu dan anak tidak melayani suntik Endrolin, aku dirujuk lagi ke rumah sakit umum daerah. Pada saat di rumah sakit ibu dan anak ini aku diperiksa oleh dokter yang juga bertugas di rumah sakit umum daerah. Sebelum dibuatkan surat rujukan, aku diperiksa dulu. Setelah USG, dokter berkata jika kista coklat ini mudah tumbuh jadi perlu disuntik sebanyak 6 kali. Kalau jenis kista yang tidak mudah tumbuh maka hanya perlu disuntik 3 kali saja. Walau mendapat terapi suntikan bukan berarti kista bisa hilang begitu kata dokter. Bisa saja nanti kista tumbuh walau sudah mendapat terapi suntikan. Kista bisa tumbuh juga tergantung pada daya tahan tubuh. Bila daya tahan tubuh lemah, kista bisa tumbuh lagi.

Waktu itu hari kamis, aku pergilah ke RSUD Dr. Tjitrowardoyo. Sampai di sana jam tujuh pagi, berhubung aku daftar pakai BPJS maka aku dapat nomer antrian 81. Sekian lama menunggu, sekitar jam 10 an, giliranku daftar pun tiba. Selesai daftar, aku pergi ke poli kandungan. Sampai di sana aku menunggu lagi. Sekitar jam 12 siang, dokter datang. Pasienpun dipanggil satu persatu untuk diperiksa. Nah pada saat giliranku diperiksa, tiba-tiba dokter harus menolong persalinan yang rumit. Akhirnya aku menunggu lagi hingga sekitar jam 2 siang.

Selesai menangani persalinan rumit, dokter kembali dan aku diperiksa. Dokter memberiku resep obat untuk diambil di depo farmasi. Untuk mendapatkan obat ini aku tidak perlu menunggu lama karena obat harus disuntikkan hari itu juga. Aku kembali ke poli tatkala obat telah ada di tangan. Sampai di sana, tentu saja aku disuntik sama bidan di poli. Saat disuntik rasanya seperti dicubit, jadi tidak sakit-sakit amat.

Selesai disuntik, aku dibuatkan surat keterangan dari dokter yang isinya pasien belum dapat dikembalikan ke fasilitas perujuk dengan alasan masih dalam terapi. Dengan adanya surat keterangan ini, aku tidak perlu buat surat rujukan lagi untuk suntik tahap 2. Jadi cukup bawa surat keterangan sama kartu pendaftaran saat suntik tapros bulan desember nanti.

Selesai dapat surat keterangan, aku pulang. Di rumah, efek suntikan mulai terasa. Berhubung obat disuntikkan di bokong, maka bokong terasa pegal. Ya sekitar 2 hari bokong terasa pegal. Efek lain yaitu rasa lelah yang melanda, hawa ingin tidur terus menerus. Entah ini efek suntikan atau depresi?

Seperti yang diceritakan sebelumnya jika efek dari suntik ini aku tidak akan haid, namun hal ini tidak terjadi padaku. Pada tanggal 19 kemarin, aku haid dan rasanya sakit. Lalu aku berpikir, kenapa aku bisa haid? Sementara kata dokter bila aku dapat suntikan, aku tidak akan haid. Hal ini masih menjadi misteri. Kelak pada bulan desember, waktu suntik tapros yang kedua, akan kutanyakan hal ini pada dokter aka Obgyn.

Sekian dulu ya ceritaku kali ini, kapan-kapan kita sambung cerita ini…

2 tanggapan untuk “Terapi: Suntik Endrolin

  1. Makasi kal sharingnya. Berarti endrolinya tidak bayar ya kak? Dicover bpjs?

    Soalnya, kalau saya.. kata dokternya untuk endrolin tidak dicover bpjs, tapi pas difarmasi malah ngga ada pembayaran katanya dicover bpjs.

    Suka

Tinggalkan komentar