Buku

Sebuah Buku Tentang Ketakutan

Sebuah Buku Tentang Ketakutan

Saya pernah diberi sebuah buku oleh sahabat saya. Buku itu berjudul “Menaklukkan Rasa Takut”, penulis buku ini adalah orang asing bernama Carol Kent. Buku ini membahas bagaimana cara mengatasi sepuluh ketakutan terbesar yang biasa dialami oleh manusia yaitu fobia, bencana, hilang kendali, terbuka, mengecewakan orang lain, ditolak, masa lalu, kehilangan iman, terperangkap dan gagal.

Walaupun penulis buku ini berbeda keyakinan dengan saya. Tapi, tidak ada salahnya membaca buku ini, hanya untuk sekedar menambah pengetahuan saja. Yah, tapi ada beberapa isi buku yang sesuai dengan apa yang saya alami.

Saya membaca tuntas isi buku. Saya menjumpai ada untaian kalimat yang menarik perhatian saya. Begini tulisan kalimat itu,

GRACE LUELLEN

SMITH

Tidur, tetapi tak beristirahat

Mencintai, tetapi tidak dicintai

Berusaha untuk menghibur, tetapi tidak dihibur

Mati sebagaimana ia hidup

– Sendirian –

Tulisan itu ditemukan pada sebuah batu nisan di pemakaman. Dalam hal ini, berarti pemiliki batu nisan itu yaitu Grace telah meninggal dunia.

Jika tulisan itu benar – benar dialami oleh Grace. Sungguh kehidupan Grace sangat menyedihkan. Menurut saya, Dia selalu memberi, supaya ia mendapat banyak teman (baik itu sahabat,orang tua, pacar dll) yang bisa menemaninya, tapi mereka tak peduli dengan Grace. Grace pasti merasa sangat kesepian dan tak diperdulikan. Hidup Grace pasti di penuhi rasa sedih, rasa derita, rasa kecewa dan rasa amarah tapi ia tidak bisa menolong dirinya sendiri dari kesendirian dan kesepian hingga dia meninggal dunia. Atau mungkin, Grace telah berusaha keras untuk melawan rasa kesepian dan kesendirian yang ia alami, tapi rasa kesepian dan kesendirian itu terus mengikuti Grace hingga ia tiada. (Maaf jika saya salah dan sok tahu, itu hanya pendapat saya, lho)

Ada banyak hal yang bisa menyebabkan manusia itu merasa kesepian. Biasanya, rasa kesepian itu dibarengi dengan rasa lelah. Bukan rasa lelah sehabis bekerja keras tapi rasa lelah akan hidup ini.

Coba bayangkan apabila kita selalu peduli dengan manusia lain tapi tidak ada manusia yang peduli dengan kita. Atau saat kita selalu “ada” untuk orang lain tapi saat kita butuh orang lain, tak ada orang yang bersedia “ada” untuk kita. Kita selalu memperhatikan tapi kita tak pernah diperhatikan. Kita selalu mendengarkan orang lain tapi kita sendiri tak pernah didengar. Hal itu bisa membuat kita sedih, kecewa, marah dan akhirnya berujung dengan rasa kesepian.

Yah, memang saat kita berbuat baik kepada manusia lain, kita tidak pernah mengharapkan balas jasa. Tapi, kita juga butuh dipedulikan supaya kita merasa ada manusia lain disamping kita sehingga kita tidak merasa sendiri hidup di dunia ini. Sangat mengenaskan apabila seumur hidup, kita selalu sendirian. Bayangkan saja, bumi ini telah dipenuhi oleh manusia dan makhluk hidup. Dari sekian banyak makhluk hidup yang ada di bumi ini, kita merasa sendiri dan sepi.

Rasa sepi dan sendiri yang berlarut – larut bisa mengakibatkan serangan gangguan jiwa. Hingga akhirnya, ada manusia yang memilih bunuh diri karena ia merasa kesepian dan lelah dengan hidup ini. Hidup di dunia ini membuat mereka sedih dan menderita, sehingga apapun dilakukan untuk keluar dari kesedihan dunia.

Ada cara untuk menghadapi kesepian yang menimpa kita. Cara itu adalah tentu saja dengan bersahabat dengan kesepian. Kalau bisa ya lawan rasa kesepian itu, tapi walau kita merasa menang saat kita berhasil megalahkan rasa kesepian, rasa kesepian pasti akan datang tiba – tiba menyerang kita lagi.

Pada dasarnya, kita ditakdirkan untuk melakukan semua sendiri. Jadi, jangan pernah merasa kesepian. Bagaimana bisa? Lihat saja banyak pepatah jika kita tidak bisa berusaha untuk mengubah nasib maka nasib kita tidak akan berubah. Lalu, Tuhan juga berkata saat hari kebangkitan kelak dan hari kiamat kelak, manusia sibuk menyelamatkan diri masing – masing, bahkan, ibu – ibu yang sedang mengandung akan meninggalkan bayi mereka untuk menyelamatkan diri. (Yah, pokoknya itulah intinya)

Oleh karena itu, jangan bersedih jika kita selalu sendiri di dunia ini. Tetap berpikir, Jika Tuhan akan selalu bersama kita. Tetap tersenyum dan bersahabat dengan rasa kesepian. Jangan coba – coba melarikan diri dari rasa kesepian karena anda akan merasa lebih kesepian lagi. Sayangi diri sendiri dan jangan menyakiti diri sendiri saat kita sedih, kesepian, kecewa maupun marah.

Lalu bagaimana cara bersahabat dengan rasa kesepian. Pada buku “Menaklukkan Rasa Takut” ini ada banyak cara untuk mengatasi rasa kesepian dan rasa ketakutan. Lumayan juga buku ini untuk dibaca.

Sekian dan terimakasih.

Tinggalkan komentar