Ayah
Tinggalkan komentarOktober 15, 2012 oleh nugraheniismyname
Ayah
Ayah, ayah kami…
Ayah kami yang selalu direndahkan oleh saudara – saudara ayah sendiri
Ayah kami yang tidak pernah didengarkan oleh saudara ayah sendiri
Ayah kami yang selalu dipandang sebelah mata oleh saudara – saudara ayah sendiri
Mengapa? Mengapa mereka memandang ayah kami seperti itu?
Padahal jika mereka butuh uang, mereka datang kepada ayah kami
jika mereka mau pinjam uang, mereka pasti pinjam kepada ayah kami
jika mereka kesusahan, mereka mengemis ke rumah kami
lalu, mereka akan merayu ayah kami supaya ayah mau meminjamkan uang
Jika ayah kami bilang kalau ayah kami tidak sedang punya uang,
Mereka merayu ayah kami.
Mereka merayu ayah kami supaya ayah mau menjual pohon – pohon jati di hutan
Mereka meminjam sertifikat tanah milik ayah kami dan sertifikat rumah milik ayah kami untuk digadaikan
Mereka meminjam surat – surat kendaraan milik ayah kami
Bahkan, mereka pernah meminta emas milik Ibu kami untuk dijual
Dan, mereka dengan lancang meminjam surat pengangkatan kerja milik ayah untuk digadaikan ke bank
Dan, hingga sekarang, mereka belum mengembalikannya.
Ayah kami memberikan semua itu karena ayah ingin membantu mereka.
Ayah, sayang dan kasihan dengan mereka.
Tapi, mereka malah bertindak yang selalu menyakiti hati ayah dan hati kami
Yah, ataukah itu yang disebut dengan air susu dibalas dengan air tuba?
Aku masih ingat, ketika kakak perempuan ayah sembuh dari sakit.
Mereka mengabari semua saudara – saudara, tapi ayah kami tidak dikabari.
Mereka bilang, ayah kami tidak penting.
Padahal waktu itu, kami turut menunggui kakak perempuan ayah yang sakit itu.
Mengapa? Mereka memperlakukan ayah kami seperti itu?
Yah, mungkin karena ayah kami memilih hidup dengan cara ayah sendiri.
Ayah kami yang sederhana, lugu, polos dan berperilaku biasa – biasa saja.
Ayah kami yang berbeda dengan saudara – saudara ayah.
Saudara – saudara ayah yang bergaya hidup mewah dan sok kaya
Tapi, pada dasarnya mereka menipu, memanfaatkan orang dan meminjam uang untuk bisa bergaya mewah
Termasuk, mereka juga memanfaatkan ayah kami.
Tapi, mereka malah selalu merendahkan ayah kami.
Apa yang ada di otak mereka?
Entahlah, kami juga tidak tahu….
Ayah….
Tetaplah bersabar,
Tetaplah ikhlas membantu orang lain,
Kami selalu mendukungmu dan selalu mendoakanmu.
Biar saja, saudara – saudaramu itu merendahkanmu, Ayah…
Yang terpenting, mereka tidak membiayai hidupmu dan hidup kami.
Bahkan, merekalah yang selalu memanfaatkanmu.
Ayah….
Tetaplah hidup dengan caramu sendiri.
Karena mereka tidak punya hak untuk menentukan kemuliaan ayah dan kami semua.
Karena mereka adalah manusia, bukan malaikat apalagi Tuhan.
Tertanda….
Kami,
Jangan bersedih, Ayah… Kami semua yang menyayangimu, Ayah…